09 Februari 2009

Cogito Allah Sum (Naskah yang Hampir ku Buang!)


Aku teringat saat itu...

Naskah yang pertama kali aku tulis adalah naskah Novel ini. Selama kurang lebih satu bulan lamanya naskah ini aku garap. Sebagai penulis yang tidak memiliki kapabelitas seni kata (jurusanku saja Elektronika dan Telekomunikasi di Univ. Gajayana Malang), tak plak aku kesulitan bukan main merangkai kata. Di awal paragraf aku telah merasakan kejemuan yang mampu "mengubur" impianku menjadi penulis. Bagaimana tidak, aku berharap sekali mampu membuat kata yang 'lebih hidup' mampu memainkan dimensi zetting dengan lebih nyata, namun yang ku hasilkan malah tak lebih baik dari ocehan kata-kata, yang aku sendiri (penulis) tak mengerti apa yang aku tulis....?!


"Pupus" sudah impianku jadi penulis...


Namun seorang kawan, beliau adalah almarhum Khoari Afi telah mampu mengubah cara pandangku, atas diriku sediri...!!! (beliau adalah pahlawan dalam hidupku, semoga beliau masih bersabar menunggu kehadiranku tuk berjumpa kembali di raudatul jannah!(taman syurga)). Beliaulah yang "sibuk" memotivasiku di dalam keputusasaanku.... sampai-sampai beliau lupa untuk memotivasi dirinya - bila dirinya pun mampu - namun malah asyik membanggakan aku sebagai orang yang pasti "BISA!" melakukan yang terbaik untuk hidupku..., Allah telah memberi anugrah (karunia) terindah dalam hidupku dengan menghadirkan beliau yang tak kan pernah kulupa hingga akhir masa....!


Kehadira alm. khori afi mampu bangkitkan aku dari "kubur". Aku yang telah mati, tiba-tiba hidup kembali dengan segudang impian "bila kelak aku berhasil menjadi penulis". Alhasil, atas kesabarannya itu, lahirlah naskah yang pada awalnya aku beri judul "Memungut Sobekan Sajadah!".

Namun, sepertinya Allah masih "asyik" menguji kesabaranku...

Saat aku masukan naskah ini ke sebuah penerbit dijakarta..., ternyata selama 3 bulan tak ada tanggapan sedikitpun....................................... benar-benar nihil informasi, diterima ataukah tidak .......... tak ada kepastian.............


Aku mulai putus asa, kulihat naskahku kembali, mencoba menganalisa 'kekuatan' dan 'kelemahan'nya dan dengan berat hati aku pun mengakui naskahku 'hampir tak memiliki bobot'


................. terfikir olehku untuk membuang naskah ini................. aku merasa memang, novel yang kubuat tak seperti novel pada umumnya, gaya bahasanya 'sangat memperihatinkan' lebih mirip 'tulisan asal-asalan' ketimbang menawarkan gaya bahasa yang penuh nilai sastra yang tinggi!


namun, 'pahlawan' itu kembali datang. Dengan 'kegaiban' kata-katanya beliau mampu menyihirku untuk memperbaiki naskahku kembali. Beliau berkata,

"Perbaikilah naskahmu sebaik mungkin yang kau bisa!!!, maka Allah yang Maha Pengasih, pasti 'ikut bekerja' memberi yang terbaik pada karyamu", dan aku langsung tergetar oleh kata-kata beliau.

.............DAN AKU PUN KEMBALI BEKERJA, SEBISAKU...!, sekuat kemampuan yang Allah karuniakan padaku...............


Setelah naskah itu selesai, aku kembali mencoba memasukan naskah ke penerbit (Diva press) dan Alhamdulillah..., naskah yang hampir ku buang itu, akhirnya diminati juga untuk diterbitkan....

Kini dalam kurun waktu tiga bulan lebih, novel Cogito Allah Sum (CAS), berhasil terjual sebanyak 6000 eksemplar, dan pada bulan ketiga itu pula, novel CAS, telah menarik perhatian penerbit negeri 'jiran' malaysia (Global Aksara Comunication), untuk diterbitkan dalam bahasa Malaysia.... Subhanallah, aku hanya bisa tersungkur penuh syukur.... tak tahu lagi harus menggambarkan kebahagaiaan itu, entah dengan bahasa apa lagi....
Hingga akhirnya di beri lebel "best seller, timur tengah"
.......... ya Allah, Engkau Maha Tahu isi hatiku kini............
Atas semua itu, aku hanya hamba yang tiada kuasa berkata selain melantunkan kata syukur pada Allah....
Dan pada Almarhum Khori Afi, yang telah banyak mengajarkan padaku arti 'kesabaran'.... untuk kesekian kalinya, tunggulah sahabatmu ini, dengan tenang.... "Ku harap kelak kita bisa reuni bersama di Taman Kebahagiaan"
.................... Alhamdulillah ...................


3 komentar:

  1. assalamualaikum...
    saya baru membaca buku anda (meskipun belu tamat). sebenarnya saya belum mengerti arti dari judul tersebut dan diambil dari bahasa mana cogito Allah sum itu?
    klo boleh memberikan tanggapan .. materi dari buku itu sangat bagus, di zaman yang serba logika sekarang orang2 membutuhkan penjelasan yang realistis tentang keyakinan mereka sendiri dibanding harus meraba2 tentang keberadaan Tuhan mereka. namun sebagai seorang pembaca, saya merasa konflik yang disuguhkan belum bisa membawa saya dalam kondisi tersebut mungkin salah satunya dari segi pemaparannya yang masih ringan. tapi sejauh ini saya senang membaca itu dan berharap buku tersebut bisa menggugah orang2 yang selama ini menanyakan keberadaan dan tujuan hidupnya

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum...
    saya telah mengajak lebih ramai rakan seangkatan saya di Malaysia untuk terus membeli & membaca karya yang pertama encik ini...
    InsyaALLAH....kita beroleh keberkatan atas semua ni....
    amin....

    BalasHapus
  3. Saya sempat membaca buku Anda di perpustakaan pantai di Banyuwangi, dan saya menyesal gak menyelesaikan buku tersebut. Dimana belinya sekarang 🥺 tolong saya sangat ingin menyelesaikan buku tersebut.

    BalasHapus

kata-kata bijak Anda, adalah do'a untukku dan untuk anda sendiri... thanks For All..., semoga Allah senantiasa mengaruniai anda dengan rahmat-Nya yang begitu Indah... amin